Kenali 4 Stadium Sirosis Hati Berdasarkan Tingkat Keparahannya
28 September 2022Terdapat berbagai tahapan sirosis hati berdasarkan tingkat keparahan gejala. Simak artikel ini untuk ketahui 4 stadium sirosis hati.
Artikel
Ditulis oleh: Mitra Keluarga
Rabu, 16 Februari 2022
Artroskopi adalah prosedur medis untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan mengatasi berbagai masalah pada persendian. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada bagian tubuh yang sering menekuk seperti siku, lutut, pergelangan tangan, dan sebagainya.
Prosedur artroskopi dianjurkan apabila pasien mengalami peradangan, kerusakan, atau cedera pada sendi.
Apa saja kriteria pasien yang perlu menjalani pemeriksaan ini dan bagaimana prosesnya?
Baca juga: Endoskopi, Metode Andalan untuk Mendiagnosis Penyakit
Artroskopi disarankan bagi pasien yang mengalami nyeri sendi berkepanjangan, kaku sendi, dan pembengkakan sendi yang penyebabnya belum jelas. Metode ini umumnya dipilih bila teknik pencitraan seperti sinar-X dan CT scan tidak memberikan gambaran yang mumpuni.
Prosedur ini dapat menilai kerusakan sendi dengan efektif akibat berbagai kondisi, mulai dari cedera olahraga hingga pengapuran sendi.
Persendian yang paling sering diamati dengan artroskopi yakni lutut, bahu, pergelangan tangan dan kaki, siku, serta pinggul.
Selain untuk diagnosis, dokter juga melakukan artroskopi untuk tujuan berikut.
Prosedur artroskopi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
Artroskopi diawali dengan pembiusan (anestesi) umum, meskipun tidak menutup kemungkinan pembiusan juga dapat dilakukan secara lokal.
Jenis pembiusan yang diberikan akan disesuaikan dengan keinginan dan kondisi yang Sahabat MIKA alami.
Pada anestesi umum, bius akan diberikan pada persendian sehingga Anda tidak dapat merasakan sakit.
Sahabat MIKA mungkin masih bisa merasakan sensasi seperti ditarik saat dokter memeriksa sendi, tapi hal ini umumnya tidak mengganggu.
Dokter akan membersihkan area kulit di atas sendi dengan cairan antibakteri, kemudian membuat sayatan sepanjang beberapa milimeter. Sayatan ini adalah jalan masuk bagi artroskop, yaitu alat berbentuk tabung kecil dengan kamera dan cahaya pada ujungnya.
Artroskop kemudian mengambil gambar sendi dan mengirimnya ke monitor atau lensa khusus yang digunakan oleh dokter bedah.
Untuk mempermudah pengamatan, dokter biasanya juga mengisi persendian dengan cairan steril hingga melebar.
Dari sini, dokter bedah dapat mengamati keadaan sendi, mendiagnosis penyakit, dan menentukan penanganan yang Anda butuhkan.
Bila dibutuhkan penanganan lebih lanjut, hal ini dilakukan dengan membuat satu atau beberapa sayatan lain yang disebut portal.
Fungsi portal adalah sebagai jalan masuk bagi probe pemeriksa atau alat-alat bedah halus lainnya. Alat-alat bedah halus ini dapat memotong jaringan, membuat jahitan khusus pada tulang, dan sebagainya.
Dokter juga dapat mengambil jaringan yang tidak diinginkan atau memperbaiki bagian sendi yang rusak melalui sayatan ini. Jika dokter menilai Anda perlu menjalani bedah terbuka untuk mengatasi masalah persendian, operasi akan dilakukan pada saat itu juga.
Artroskopi umumnya berlangsung selama 30 menit hingga dua jam, tergantung jenis prosedur yang dilakukan.
Setelah seluruh prosedur selesai, dokter akan melepaskan semua alat dan membersihkan cairan di sekitar persendian Anda.
Luka sayatan kemudian dijahit dan ditutup dengan perban. Tergantung jenis anestesi yang diberikan, Anda dapat langsung pulang ke rumah pada hari yang sama atau esok paginya.
Baca juga: Mitos dan Fakta Penyebab Kanker Hati, Gejala, Serta Pengobatannya
Artroskopi adalah salah satu bentuk keyhole surgery yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kulit.
Alat yang digunakan pun berukuran sangat kecil sehingga pemulihan bisa berlangsung dengan lebih cepat.
Masa pemulihan bergantung pada jenis sendi yang bermasalah dan prosedur yang Anda jalani. Anda bisa saja langsung beraktivitas ringan setelah seminggu, tapi kegiatan yang lebih berat baru dapat dilakukan setelah dua minggu.
Sahabat MIKA mungkin akan melihat adanya bengkak dan memar, atau merasakan kaku dan tidak nyaman pada area bedah. Hal ini sangat lazim dan dapat membaik setelah beberapa minggu pascabedah.
Selama pemulihan, hindari kegiatan fisik yang terlalu berat seperti berolahraga atau mengangkat benda berat. Komplikasi berat seperti infeksi atau penggumpalan darah sangatlah langka, tapi Anda bisa berkonsultasi dengan dokter bila merasa mengalami gejala-gejalanya.
Jika Sahabat MIKA perlu menjalani pemeriksaan ini, berkonsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan hasil terbaik. Yuk, buat janji konsultasi secara online melalui website Mitra Keluarga!
Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Sahabat MIKA!
Mitra Keluarga,
life.love.laughter
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Alfaria Elia Rahma Putri
—-
Sumber rujukan:
Arthroscopy. (2020).
from https://www.nhs.uk/conditions/arthroscopy/
Arthroscopy. (2020).
from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/arthroscopy/about/pac-20392974
Arthroscopy. (2010).
from https://orthoinfo.aaos.org/en/treatment/arthroscopy/
Baca Juga
Kenali 4 Stadium Sirosis Hati Berdasarkan Tingkat Keparahannya
28 September 2022Terdapat berbagai tahapan sirosis hati berdasarkan tingkat keparahan gejala. Simak artikel ini untuk ketahui 4 stadium sirosis hati.
Mengenali Gejala Sirosis Hati yang Sering Tidak Dirasakan
26 September 2022Penyakit liver seringkali tidak dirasakan gejalanya, seperti hepatitis B/C. Jika kondisi semakin parah akan berdampak pada gejala sirosis hati.
Ketahui Perbedaan HIV dan AIDS, serta Cara Pengobatannya
19 September 2022Perlu diketahui jika HIV/AIDS adalah penyakit yang berbeda, meskipun asalnya dari virus. Lantas, apa perbedaan HIV dan AIDS? Simak artikel berikut...